Sejarah Adolf Hitler
Adolf Hitler (bahasa Jerman: [ˈadɔlf ˈhɪtlɐ] ( simak); 20 April 1889 – 30 April 1945) adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi (bahasa Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP); Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional) kelahiran Austria. Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi (bergelar Führer und Reichskanzler) mulai tahun 1934 sampai 1945. Hitler menjadi tokoh utama Jerman Nazi, Perang Dunia II di Eropa, dan Holocaust.
Hitler adalah veteran Perang Dunia I dengan banyak gelar. Ia bergabung dengan Partai Pekerja Jerman (pendahulu NSDAP) pada tahun 1919, dan menjadi ketua NSDAP tahun 1921. Tahun 1923, ia melancarkan kudeta di Munich yang dikenal dengan peristiwa Beer Hall Putsch. Kudeta yang gagal tersebut berujung dengan ditahannya Hitler. Di penjara, Hitler menulis memoarnya, Mein Kampf (Perjuanganku). Setelah bebas tahun 1924, Hitler mendapat dukungan rakyat dengan mengecam Perjanjian Versailles dan menjunjung Pan-Jermanisme, antisemitisme, dan anti-komunisme melalui pidatonya yang karismatik dan propaganda Nazi. Setelah ditunjuk sebagai kanselir pada tahun 1933, ia mengubah Republik Weimar menjadi Reich Ketiga, sebuah kediktatoran satu partai yang didasarkan pada ideologi Nazisme yang totalitarian dan otokratik.
Tujuan Hitler adalah mendirikan Orde Baru hegemoni Jerman Nazi yang absolut di daratan Eropa. Sampai saat itu, kebijakan luar dan dalam negerinya bertujuan mencapai Lebensraum ("ruang hidup") bagi kaum Jermanik. Ia memerintahkan Jerman dipersenjatai kembali dan Wehrmacht menginvasi Polandia pada bulan September 1939, menyebabkan pecahnya Perang Dunia II di Eropa. Di bawah pemerintahan Hitler, pada tahun 1941 pasukan Jerman dan sekutu Eropanya menduduki sebagian besar Eropa dan Afrika Utara. Tahun 1943, Jerman terpaksa bertahan diri dan mengalami serangkaian kekalahan dalam pertempuran. Pada hari-hari terakhir perang, saat Pertempuran Berlin berlangsung tahun 1945, Hitler menikahi kekasih lamanya, Eva Braun. Tanggal 30 April 1945, kurang dari dua hari kemudian, keduanya bunuh diri agar tidak ditangkap Angkatan Darat Merah, lalu mayat mereka dibakar.
Kebijakan Hitler yang supremasis dan termotivasi oleh ras mengakibatkan kematian sekitar 50 juta orang selama Perang Dunia II, termasuk 6 juta kaum Yahudi dan 5 juta etnis "non-Arya" yang pemusnahan sistematisnya diperintahkan oleh Hitler dan rekan-rekan terdekatnya.
Tahun-tahun pertama
Nenek moyang
Ayah Hitler, Alois Hitler (1837–1903), adalah anak tidak sah dari Maria Anna Schicklgruber. Catatan baptis tidak menyebutkan nama ayah Alois, sehingga Alois memakai nama belakang ibunya. Pada tahun 1842, Johann Georg Hiedler menikahi Anna. Setelah Anna meninggal dunia tahun 1847 dan Johann tahun 1856, Alois dibesarkan di keluarga adik Hiedler, Johann Nepomuk Hiedler.Pada tahun 1876, Alois disahkan dan catatan baptisnya diubah oleh seorang pendeta di hadapan tiga saksi mata.Saat diadili di Nuremberg tahun 1945, pejabat Nazi Hans Frank menyebut keberadaan surat-surat yang mengklaim bahwa ibu Alois bekerja sebagai pembantu rumah tanga untuk sebuah keluarga Yahudi di Graz dan bahwa putra keluarga tersebut yang berusia 19 tahun, Leopold Frankenberger, merupakan ayah Alois.Akan tetapi, tidak ada nama Frankenberger yang tercatat di Graz pada masa itu dan catatan keluarga Leopold Frankenberger tidak pernah dibuat.Para sejarawan meragukan klaim bahwa ayah Alois adalah seorang Yahudi.Pada usia 39 tahun, Alois memilih nama belakang "Hitler", bisa dieja "Hiedler", "Hüttler", atau "Huettler". Asal kata namanya adalah "seseorang yang tinggal di rumah" (Jerman Standar Hütte), "penggembala" (Jerman Standar hüten "menjaga", Inggris "heed"), atau dari bahasa Slavik Hidlar dan Hidlarcek.Masa kanak-kanak dan pendidikan
Adolf Hitler lahir tanggal 20 April 1889 di Gasthof zum Pommer, sebuah penginapan di Salzburger Vorstadt 15, Braunau am Inn, Austria-Hongaria.Ia adalah anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan Alois Hitler dan Klara Pölzl (1860–1907). Abang dan kakak Hitler – Gustav, Ida, dan Otto – meninggal saat masih bayi.Saat Hitler berusia tiga tahun, keluarga mereka pindah ke Passau, Jerman.Di sana ia mempelajari dialek Bayern Hilir, bukannya bahasa Jerman Austria, yang menjadi ciri khas gaya bicaranya seumur hidup.Tahun 1894, keluarga mereka pindah lagi ke Leonding (dekat Linz), dan pada Juni 1895, Alois menetap di sebuah lahan kecil di Hafeld, dekat Lambach, tempat ia bertani dan beternak lebah. Adolf bersekolah di kota tetangga, Fischlham. Hitler mulai suka mempelajari perang setelah menemukan buku bergambar tentang Perang Perancis-Prusia milik ayahnya.Perpindahan mereka ke Hafeld merupakan awal dari konflik ayah-anak yang intens akibat Adolf menolak mematuhi peraturan ketat di sekolahnya.Usaha pertanian Alois Hitler di Hafeld gagal dan pada tahun 1897 mereka pindah ke Lambach. Hitler yang masih berusia 8 tahun mengikuti les menyanyi, bernyanyi dengan paduan suara gereja, dan bahkan semapt mempertimbangkan diri untuk menjadi pendeta.Tahun 1898, keluarga mereka pindah permanen ke Leonding. Kematian adiknya, Edmund, akibat cacar pada 2 Februari 1900 sangat mempengaruhi kehidupan Hitler. Ia berubah dari sosok yang percaya diri, mudah bergaul, dan pintar, menjadi bocah yang murung, menarik diri, dan cemberut yang sering bertengkar dengan ayah dan gurunya
Alois memiliki karier yang sukses di biro bea cukai dan ingin anaknya mengikuti jejaknya. Hitler kemudian mendramatisir sebuah peristiwa ketika ayah Hitler membawanya berkunjung ke kantor bea cukai, menyebutnya sebagai peristiwa yang membangkitkan antagonisme tanpa ampun antara ayah dan anak, yang keduanya sama-sama berkeinginan kuat.Mengabaikan keinginan putranya untuk masuk SMA klasik dan menjadi seorang seniman, Alois mengirim Adolf ke Realschule di Linz pada bulan September 1900.(Ini adalah SMA yang sama yang kelak dimasuki Adolf Eichmann 17 tahun kemudian.)Hitler menolak keputusan ini, dan dalam buku Mein Kampf, Hitler mengungkapkan bahwa ia berprestasi buruk di sekolah, sambil berharap bahwa setelah ayahnya melihat "kemajuan kecil yang aku buat di sekolah teknik, ia akan membiarkanku mengejar mimpiku."Hitler terobsesi dengan nasionalisme Jerman sejak masih muda.Ia menunjukkan kesetiaannya terhadap Jerman, membenci monarki Habsburg yang semakin kacau dan pemerintahannya di kekaisaran yang dihuni berbagai etnis.Hitler dan teman-temannya memakai kata sambutan Jerman "Heil", dan menyanyikan lagu kebangsaan Jerman "Deutschland Über Alles" alih-alih lagu kebangsaan Kekaisaran Austria.Setelah kematian mendadak Alois tanggal 3 Januari 1903, prestasi Hitler di sekolah memburuk. Ibunya mengizinkan Hitler berhenti sekolah pada musim gugur 1905.Ia bersekolah di Realschule di Steyr pada September 1904; perilaku dan prestasinya membaik.Pada musim gugur 1905, setelah lulus ujian susulan dan ujian akhir, Hitler berhenti sekolah tanpa keinginan apapun untuk melanjutkan sekolah atau membina karier.
Masa remaja di Wina dan Munich
Sejak 1905, Hitler menjalani kehidupan bohemia di Wina yang didanai oleh tunjangan anak yatim dan bantuan dari ibunya. Ia bekerja sebagai buruh biasa, lalu seorang pelukis yang menjual lukisan cat air. Akademi Seni Rupa Wina dua kali menolak Hitler, yaitu tahun 1907 dan 1908, dikarenakan "tidak cocok melukis". Direktur akademi menyarankan agar Hitler mempelajari arsitektur,namun ia tidak memenuhi persyaratan akademik.Pada tanggal 21 Desember 1907, ibunya meninggal dunia pada usia 47 tahun. Setelah ditolak Akademi untuk kedua kalinya, Hitler kehabisan uang. Tahun 1909, ia tinggal di tempat penampungan tunawisma, dan pada tahun 1910, ia menetap di sebuah rumah pekerja miskin di Meldemannstraße.Saat Hitler tinggla di sana, Wina adalah tempat penuh prasangka agama dan rasisme.Kekhawatiran bahwa Wina akan dipenuhi imigran dari Timur meluas, dan walikotanya yang populis, Karl Lueger, mengeksploitasi retorika antisemitisme untuk kepentingan politiknya. Antisemitisme pan-Jermanik Georg Schönerer mendapat dukungan kuat di distrik Mariahilf, tempat Hitler tinggal.Hitler membaca koran-koran setempat, seperti Deutsches Volksblatt, yang mengompori prasangka dan membakar ketakutan umat Kristen yang khawatir akan terusir oleh membanjirnya pendatang Yahudi dari timur. Menolak apa yang disebutnya sebagai "Jermanofobia" Katolik, ia mulai menyukai Martin Luther.
Asal usul dan kapan Hitler menunjukkan antisemitismenya sulit dilacak.Hitler menyebutkan dalam Mein Kampf bahwa berubah menjadi seorang antisemit di Wina.Sahabatnya, August Kubizek, mengaku bahwa Hilter adalah seorang "antisemit resmi" sebelum meninggalkan Linz.Kesaksian Kubizek ditantang oleh sejarawan Brigitte Hamann, yang menulis bahwa Kubizek adalah satu-satunya orang yang mengatakan bahwa Hitler muda adalah seorang antisemit.Hamann juga menulis bahwa belum ada pernyataan antisemit yang keluar dari mulut Hitler pada masa itu.Sejarawan Ian Kershaw berpendapat bahwa jika Hitler pernah berkata seperti itu, perkataannya tidak diketahui karena antisemitisme di Wina sudah biasa pada saat itu.Sejumlah sumber memberikan bukti kuat bahwa Hitler memiliki teman-teman Yahudi di penginapannya dan tempat-tempat lain di Wina.Sejarawan Richard J. Evans menyatakan bahwa "para sejarawan sekarang setuju bahwa anti-Semitismenya yang terkenal baru muncul setelah kekalahan Jerman [dalam Perang Dunia I], sebagai efek samping dari jawaban paranoid 'pengkhianatan' terhadap peristiwa ini".Hitler mewarisi bagian terakhir dari harta ayahnya pada bulan Mei 1913 dan pindah ke Munich.Para sejarawan yakin ia keluar dari Wina untuk menghindari wajib militer ke Angkatan Darat Austria.Hitler kemudian mengklaim bahwa ia tidak mau berdinas di Kekaisaran Habsburg karena percampuran "ras" di dalam tubuh AD.Setelah ia dinyatakan tidak cocok berdinas—karena gagal tes fisik di Salzburg tanggal 5 Februari 1914—ia pulang ke Munich.
Perang Dunia I
Saat Perang Dunia I pecah, Hitler adalah penduduk kota Munich dan dengan sukarela berdinas di Angkatan Darat Bayern sebagai warga negara Austria.Ditempatkan di Resimen Infanteri Cadangan Bayern 16 (Kelompok Resimen ke-1),Hitler berperan sebagai pengirim berita di Front Barat di Perancis dan Belgia,menghabiskan nyaris separuh waktunya di belakang garis depan.Ia terlibat dalam Pertempuran Ypres Pertama, Pertempuran Somme, Pertempuran Arras, dan Pertempuran Passchendaele, dan sempat terluka di Somme.Ia diberi penghargaan Iron Cross, Second Class, pada tahun 1914 atas keberaniannya.Karena disarankan Hugo Gutmann, Hitler menerima Iron Cross, First Class, pada tanggal 4 Agustus 1918,sebuah penghargaan yang jarang disematkan pada seseorang berpangkat seperti Hitler (Gefreiter). Pekerjaan Hitler di kantor pusat resimen, yaitu berinteraksi penuh dengan perwira senior, mungkin membantu dirinya mendapatkan penghargaan ini.Meski aksinya dianggap berani, namun tetap tidak dapat disebut sangat terpuji.Hitler juga menerima Black Wound Badge pada 18 Mei 1918.Selama berdinas di kantor pusat, Hitler mengembangkan bakat seninya dengan menggambar kartun dan instruksi untuk surat kabar angkatan darat. Pada Pertempuran Somme bulan Oktober 1916, ia terluka di bagian pahaatau betis kiri oleh granat yang meledak di parit pengirim berita.Hitler menghabiskan hampir dua bulan di rumah sakit Palang Merah di Beelitz, lalu kembali ke resimennya pada 5 Maret 1917.Pada 15 Oktober 1918, Hitler buta sementara akibat serangan gas mustar dan terpaksa diinapkan di rumah sakit Pasewalk.Di sana, Hitler mengetahui kekalahan Jerman,dan setelah mendapatkan berita tersebut, ia mengaku buta kembali.
Hitler menjadi jengkel karena upaya perang Jerman gagal dan karena itu pula perkembangan ideologinya perlahan terbentuk.Ia menyebut Perang Dunia I sebagai "pengalaman terhebat seumur hidup" dan ia dipuji oleh para komandannya atas keberaniannya.Pengalaman ini memperkuat patriotismenya terhadap Jerman dan ia terkejut oleh penyerahan diri Jerman pada bulan November 1918.Seperti para nasionalis Jerman lainnya, ia percaya terhadap Dolchstoßlegende (legenda pengkhianatan) yang mengklaim bahwa Angkatan Darat Jerman yang "tak terkalahkan di lapangan" telah "ditusuk dari belakang" di front dalam negeri oleh para pemimpin warga sipil dan kaum Marxis, yang kemudian dijuluki "para kriminal November".Perjanjian Versailles menekankan bahwa Jerman harus mengembalikan sejumlah wilayah yang diduduki dan mendemiliterisasi Rhineland. Perjanjian ini memberlakukan sanksi ekonomi dan reparasi berat terhadap Jerman. Banyak warga Jerman memandang perjanjian ini—khususnya Artikel 231 yang menyebut Jerman bertanggung jawab atas semua akibat perang—sebagai suatu upaya mempermalukan Jerman.Perjanjian Versailles dan kondisi ekonomi, sosial, dan politik di Jerman pascaperang kemudian dieksploitasi oleh Hitler untuk kepentingan politiknya.
Kancah politik
Setelah Perang Dunia I, Hitler pulang ke Munich.Tanpa pendidikan formal dan prospek karier, ia mencoba bertahan di AD selama mungkin.Pada Juli 1919, ia ditunjuk sebagai Verbindungsmann (agen intelijen) untuk sebuah Aufklärungskommando (komando mata-mata) milik Reichswehr untuk mempengaruhi tentara lain dan menyusup ke Partai Pekerja Jerman (DAP). Saat mengawasi aktivitas DAP, Hitler tertarik pada pemikiran sang pendiri partai, Anton Drexler, yang antisemit, nasionalis, anti-kapitalis, dan anti-Marxis.Drexler menyukai pemerintahan aktif yang kuat, versi sosialisme non-Yahudi, dan solidaritas kalangan masyarakat. Terpukau oleh kemampuan pidato Hitler, Drexler mengundangnya untuk bergabung dengan DAP. Hitler menerima tawaran tersebut pada 12 September 1919dan menjadi anggota partai ke-55.Di DAP, Hitler bertemu dengan Dietrich Eckart, salah seorang pendiri partai dan anggota kelompok rahasia Thule Society.Eckart menjadi guru Hitler, sempat bertukar pikiran dengannya dan memperkenalkannya dengan berbagai macam tokoh masyarakat Munich.Demi meningkatkan daya tariknya, DAP mengubah namanya menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional – NSDAP).Hitler merancang bendera swastika di dalam lingkaran putih berlatar belakang merah untuk partai ini.Hitler keluar dari AD pada Maret 1920 dan mulai bekerja purnawaktu untuk NSDAP. Pada Februari 1921—saat sudah cakap berpidato di hadapan kerumunan besar—ia berpidato di hadapan 6.000 orang di Munich.Untuk mempublikasikan pertemuan tersebut, dua truk pendukung partai berkeliling kota sambil mengibarkan bendera swastika dan menyebar brosur. Popularitas Hitler segera naik gara-gara pidato polemiknya yang kasar terhadap Perjanjian Versailles, pesaing politik, dan kaum Marxis dan Yahudi.Pada waktu itu, NSDAP berkantor pusat di Munich, lahan subur bagi kaum nasionalis Jerman anti-pemerintah yang ingin menghancurkan Marxisme dan melecehkan Republik Weimar.Pada bulan Juni 1921, saat Hitler dan Eckart sedang dalam perjalanan penggalangan dana ke Berlin, sebuah pemberontakan terjadi di dalam tubuh NSDAP di Munich. Sejumlah anggota komite eksekutif, beberapa di antaranya menganggap Hitler terlalu sombong, ingin bergabung dengan pesaing mereka, Partai Sosialis Jerman (DSP). Hitler pulang ke Munich tanggal 11 Juli dan mempertegas pengunduran dirinya. Anggota komite kemudian menyadari pengunduran diri Hitler berarti partai bubar.Hitler mengumumkan akan bergabung kembali dengan syarat ia menggantikan Drexler sebagai ketua partai dan kantor pusat partai harus tetap berada di Munich. Komite setuju; Hitler bergabung kembali dengan partai sebagai anggota ke-3.680. Ia masih mendapat sejumlah pertentangan di internal NSDAP: Hermann Esser dan sekutunya menerbitkan 3.000 pamflet yang menyerang Hitler sebagai pengkhianat partai.Pada hari-hari berikutnya, Hitler berbicara di hadapan kerumunan mempertahankan dirinya dan mendapat sambutan luar biasa. Strateginya terbukti berhasil: pada rapat anggota umum, ia diberi kekuasaan absolut sebagai ketua partai dengan satu suara menentang.Pidato Hitler yang bersemangat di aula bir mulai menarik para pendengar setia. Ia mulai terbiasa memakai tema populis yang ditargetkan pada pendengarnya, termasuk pemakaian kambing hitam yang bisa disalahkan atas kesulitan ekonomi para pendengarnya.Sejarawan mencatat dampak hipnotis dari kata-katanya terhadap kerumunan besar, dan matanya terhadap kerumunan kecil. Kessel menulis, "Dengan luar biasa ... warga Jerman berbicara dengan mistifikasi pesona 'hipnotis' Hitler. Kata itu muncul lagi dan lagi; Hitler dikatakan berhasil memukau bangsa ini, membawa mereka ke dalam keadaan trans di mana mereka tidak bisa melepaskan diri."Sejarawan Hugh Trevor-Roper mendeskripsikan "pesona pandangannya yang menyihir banyak orang yang masih waras."Ia memakai magnetisme pribadinya dan pemahaman terhadap psikologi kerumunan untuk mendapat keunggulan saat berpidato di hadapan publik.Alfons Heck, mantan anggota Pemuda Hitler, mendeskripsikan reaksi terhadap pidato Hitler: "Kami terbakar dengan kebanggaan nasionalis yang sudah mencapai tingkat histeria. Pada menit-menit terakhir, kami berteriak sekencang mungkin dengan derai air mata: Sieg Heil, Sieg Heil, Sieg Heil! Sejak saat itu, diri saya adalah milik tubuh dan jiwa Adolf Hitler". Meski kemampuan pidato dan kepribadiannya dapat diterima secara baik oleh kerumunan besar dan acara-acara resmi, sejumlah orang yang pernah bertemu Hitler secara pribadi mengatkan bahwa penampilan dan perilakunya gagal memberi pesona yang bertahan lama.Para pengikut pertamanya meliputi Rudolf Hess, mantan pilot AU Hermann Göring, dan kapten AD Ernst Röhm. Röhm menjadi kepala organisasi paramiliter Nazi, Sturmabteilung (SA, "Tentara Penyerbu"), yang bertugas melindungi rapat dan sering menyerang pesaing politik. Pengaruh kritis terhadap pemikirannya pada masa itu adalah Aufbau Vereinigung,sebuah kelompok konspirasi para pengungsi Rusia Putih dan Sosialis Nasional awal. Kelompok yang didanai sejumlah tokoh industrialis kaya seperti Henry Ford ini memperkenalkan Hitler dengan ide konspirasi Yahudi yang mengaitkan keuangan internasional dengan Bolshevisme.
Perang Dunia II
Kesuksesan diplomatik pertama
Aliansi dengan Jepang
Pada Februari 1938, atas nasihat Menteri Luar Negeri yang baru ditunjuk, Joachim von Ribbentrop yang sangat pro-Jepang, Hitler mengakhiri aliansi Cina-Jerman dengan Republik Cina demi membentuk aliansi dengan Jepang yang lebih modern dan kuat. Hitler mengumumkan pemerintahannya mengakui Manchukuo, negara dudukan Jepang di Manchuria, dan menarik klaim Jerman terhadap bekas koloni mereka di Pasifik yang dimiliki Jepang.Hitler menyatakan berakhirnya pengiriman senjata ke Cina dan memulangkan semua pejabat Jerman yang bekerja di Angkatan Darat Cina.Sebagai tindak balasan, Jenderal Cina Chiang Kai-shek membatalkan semua perjanjian ekonomi Cina-Jerman, sehingga bahan mentah Cina tidak lagi masuk ke Jerman.
Austria dan Cekoslowakia
Pada tanggal 12 Maret 1938, Hitler mengumumkan penyatuan Austria dengan Jerman Nazi dalam program Anschluss.Hitler kemudian mengalihkan perhatiannya ke populasi etnis Jerman di distrik Sudetenland di Cekoslowakia.Tanggal 28–29 Maret 1938, Hitler mengadakan serangkaian pertemuan rahasia di Berlin bersama Konrad Henlein dari Heimfront (Front Dalam Negeri) Sudeten, partai etnis Jerman di Sudetenland. Mereka setuju agar Henlein meminta otonomi yang lebih besar bagi penduduk Jerman Sudeten ke pemerintah Cekoslowakia, sehingga memberi legitimasi atas aksi militer Jerman ke Cekoslowakia. Pada April 1938, Henlein memberitahu menteri luar negeri Hongaria bahwa "apapun yang ditawarkan pemerintah Ceko, ia akan selalu meminta lebih tinggi lagi ... ia ingin menyabotase pemahaman dengan artian apapun karena inilah satu-satunya cara memecah Cekoslowakia dengan cepat".Secara pribadi, Hitler menganggap masalah Sudeten tidak penting; keinginan sebenarnya adalah melancarkan perang penaklukan terhadap Cekoslowakia.
Pada bulan April, Hitler meminta OKW bersiap-siap untuk Fall Grün ("Kasus Hijau"), kode invasi ke Cekoslowakia.Karena tekanan diplomatik bertubi-tubi dari Perancis dan Britania, pada tanggal 5 September Presiden Cekoslowakia Edvard Beneš meluncurkan "Rencana Keempat" untuk reorganisasi konstitusional negaranya yang menyetujui sebagian besar permintaan Henlein untuk otonomi Sudeten.Heimfront Henlein menanggapi tawaran Beneš dengan serangkaian kerusuhan melawan polisi Cekoslowakia dan berujung pada penerapan darurat militer di sejumlah distrik di Sudeten
Jerman bergantung pada minyak impor; konfrontasi dengan Britania atas sengketa Cekoslowakia akan mengurangi suplai minyak Jerman. Hitler membatalkan Fall Grün yang awalnya direncanakan dilaksanakan tanggal 1 Oktober 1938.Pada 29 September, Hitler, Neville Chamberlain, Édouard Daladier, dan Benito Mussolini mengadakan konferensi satu hari di Munich dan menghasilkan Perjanjian Munich yang berisi penyerahan distrik Sudetenland ke Jerman.
Chamberlain puas dengan konferensi Munich dan menyebutnya "perdamaian untuk masa kini", sementara Hitler marah karena kehilangan kesempatan berperang pada tahun 1938;ia menyatakan ketidakpuasannya dalam sebuah pidato tanggal 9 Oktober di Saarbrücken.Dalam pandangan Hitler, perdamaian yang dibantu Britania ini, meski memenuhi permintaan Jerman, adalah kekalahan diplomatik yang menggagalkan keinginannya membatasi kekuasaan Britania untuk membuka jalan ekspansi Jerman ke timur.Karena pertemuan itu pula Hitler terpilih sebagai Man of the Year versi majalah Time tahun 1938.
Pada akhir 1938 dan awal 1939, krisis ekonomi yang berlanjut akibat persenjataan kembali memaksa Hitler memotong anggaran besar-besaran.Dalam pidato "Ekspor atau mati" tanggal 30 JAnuari 1939, ia meminta serangan ekonomi demi meningkatkan kepemilikan valuta asing Jerman untuk membeli bahan mentah seperti besi berkualitas tinggi untuk senjata-senjata militernya.
Pada tanggal 15 Maret 1939, melanggar Perjanjian Munich dan mungkin akibat krisis ekonomi yang menekankan perlunya aset tambahan,Hitler memerintahkan Wehrmacht menyerbu Praha dan memproklamasikan Bohemia dan Moravia sebagai protektorat Jerman dari Kastil Praha.
Pecahnya Perang Dunia II
Dalam diskusi pribadi tahun 1939, Hitler menyatakan Britania sebagai musuh utama yang perlu dikalahkan dan pemusnahan Polandia adalah prasyarat yang diperlukan demi mencapai tujuan tersebut. Sisi timur akan diamankan dan daratannya dimasukkan dalam Lebensraum Jerman.Tersinggung oleh "jaminan" kemerdekaan Polandia oleh Britania pada 31 Maret 1939, Hitler berkata, "Aku harus membuatkan minuman iblis untuk mereka."Dalam sebuah pidato di Wilhelmshaven pada acara peluncuran kapal perang Tirpitz tanggal 1 April, ia mengancam akan membatalkan Perjanjian Laut Inggris-Jerman jika Britania terus menjamin kemerdekaan Polandia, yang ia pandang sebagai kebijakan "pengepungan". Polandia akan menjadi negara satelit Jerman atau dinetralisasi untuk mengamankan sisi timur Reich dan mencegah kemungkinan blokade Britania.Hitler awalnya memilih ide negara satelit, tetapi karena ditolak pemerintah Polandia, ia memutuskan menginvasi Polandia dan menjadikannya tujuan utama kebijakan luar negerinya tahun 1939.Pada tanggal 3 April, Hitler memerintahkan pihak militer bersiap untuk Fall Weiss ("Kasus Putih"), yaitu rencana penyerbuan ke Polandia tanggal 25 Agustus.Dalam pidato di Reichstag tanggal 28 April, Hitler membatalkan Perjanjian Laut Inggris-Jerman dan Pakta Non-Agresi Jerman–Polandia. Pada bulan Agustus, Hitler memberitahu jenderal-jenderalnya bahwa rencana awalnya untuk tahun 1939 adalah "...membentuk hubungan baik dengan Polandia demi memerangi Barat."Sejumlah sejarawan seperti William Carr, Gerhard Weinberg, dan Ian Kershaw berpendapat bahwa alasan ketergesaan Hitler melancarkan perang adalah ia takut keburu meninggal duluan.Hitler khawatir serangan militernya ke Polandia akan menciptakan perang lebih awal terhadap Britania.Akan tetapi, menteri luar negeri Hitler—dan mantan Duta Besar untuk London—Joachim von Ribbentrop menjamin bahwa baik Britania maupun Perancis tidak akan menghormati komitmen mereka ke Polandia.Karena dijamin seperti itu, pada tanggal 22 Agustus 1939 Hitler memerintahkan mobilisasi militer ke Polandia.
Rencana ini memerlukan bantuan rahasia dari Soviet dan pakta non-agresi (Pakta Molotov-Ribbentrop) antara Jerman dan Uni Soviet, dipimpin Joseph Stalin, termasuk perjanjian rahasia pembelahan Polandia untuk kedua negara tersebut.Menanggapi pakta yang baru terbentuk ini—dan berbeda dengan prediksi Ribbentrop bahwa aksi ini akan memperburuk hubungan Inggris-Polandia—Britania dan Polandia membentuk aliansi Inggris-Polandia pada 25 Agustus 1939. Manuver ini, bersamaan dengan berita dari Italia bahwa Mussolini tidak akan menghormati Pakta Baja, memaksa Hitler menunda serbuan ke Polandia dari 25 Agustus menjadi 1 September.Hitler gagal mengalihkan Britania ke posisi netral dengan menawarkan jaminan non-agresi ke Imperium Britania tanggal 25 Agustus; ia kemudian menginstruksikan Ribbentrop agar mengungkapkan rencana perdamaian menit-menit terakhir dengan batasan waktu yang sangat pendek agar bisa menyalahkan perang yang akan terjadi pada ketidaksigapan Britania dan Polandia.
Meski gelisah akan intevensi Britania, Hitler melanjutkan rencana invasi Polandia.Pada tanggal 1 September 1939, Jerman menyerbu Polandia barat dengan alasan klaimnya terhadap Kota Bebas Danzig dan haknya atas jalan ekstrateritorial melintasi Koridor Polandia ditolak, yang telah diserahkan Jerman sesuai Perjanjian Versailles.Merespon tindakan ini, Britania Raya dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman pada tanggal 3 September, mengejutkan Hitler dan memaksanya bertanya dengan nada marah kepada Ribbentrop, "Sekarang apa lagi?"PErancis dan Britania segera bertindak sesuai pernyataan mereka, dan pada 17 September, pasukan Soviet menyerbu Polandia timur.
Polandia takkan pernah bangkit lagi dalam bentuk Perjanjian Versailles. Ini dijamin tidak hanya oleh Jerman, tetapi juga ... Rusia.
—Adolf Hitler, pidato umum di Danzig pada akhir September 1939
Jatuhnya Polandia diikuti oleh apa yang disebut sejumlah wartawan sebagai "Perang Palsu" atau Sitzkrieg ("perang duduk"). Hitler menginstruksikan dua Gauletier Polandia barat laut yang baru ditunjuk, Albert Forster dari Reichsgau Danzig-Prusia Barat dan Arthur Greiser dari Reichsgau Wartheland, untuk "menjermanisasikan" daerah mereka "tanpa pertanyaan" tentang bagaimana caranya.Ketika penduduk Polandia di daerah Forster harus menandatangani pernyataan bahwa mereka memiliki darah Jerman,Greiser melakukan kampanye pembersihan etnis brutal terhadap penduduk Polandia di daerahnya.Greiser mengeluh Forster mengizinkan ribuan orang Polandia diterima sebagai "ras" Jerman sehingga mengancam "kemurnian ras" Jerman. Hitler menolak terlibat,karena ingin menjadikannya contoh dari teori "bekerja untuk Führer": Hitler mengeluarkan instruksi yang tidak jelas dan mengharapkan semua bawahannya menjalankan kebijakan mereka sendiri.
Sengketa lain muncul tentang metode Himmler dan Greiser, yang memilih pembersihan etnis di Polandia, melawan metode Göring dan Hans Frank, Gubernur Jenderal teritori Pemerintah Umum Polandia, yang ingin mengubah Polandia menjadi "lumbung padi" Reich.Pada tanggal 12 Februari 1940, sengketa ini awalnya selesai melalui pelaksanaan metode Göring–Frank, yang mengakhiri pengusiran massal yang mengganggu arus ekonomi. Akan tetapi, pada 15 Mei 1940, Himmler menulis memo berjudul "Pemikiran tentang Penanganan Penduduk Asing di Timur" yang mengusulkan pengusiran seluruh penduduk Yahudi di Eropa ke Afrika dan mengucilkan penduduk Polandia menjadi "kelas buruh tanpa pemimpin."Hitler menyebut memo Himmler "bagus dan tepat,"lalu menerapkan kebijakan Himmler–Greiser di Polandia, sambil mengabaikan Göring dan Frank.
Hitler mulai memusatkan militernya di perbatasan barat Jerman, dan pada April 1940, pasukan Jerman menyerbu Denmark dan Norwegia. Tanggal 9 April, Hitler mengumumkan kelahiran "Reich Jerman Raya", yaitu visinya akan sebuah imperium bangsa-bangsa Jermanik di Eropa yang bersatu, tempat orang Belanda, Flandria, dan Skandinavia bergabung dalam pemerintahan "ras murni" di bawah kepemimpinan Jerman.Bulan Mei 1940, Jerman menyerang Perancis, dan menduduki Luksemburg, Belanda, dan Belgia. Kemenangan tersebut memaksa Mussolini membawa Italia bergabung dengan Hitler pada 10 Juni. Perancis menyerah tanggal 22 Juni.
Britania, yang tentaranya dipaksa meninggalkan Perancis melalui laut dari Dunkirk,terus berperang bersama jajahan Britania yang lain pada Pertempuran Atlantik. Hitler menawarkan perdamaian kepada pemimpin Britania Raya yang baru, Winston Churchill, dan setelah ditolak ia memerintahkan serangan pengeboman ke Britania Raya. Rencana invasi Hitler ke Britania Raya dimulai dengan serangkaian serangan udara pada Pertempuran Britania terhadap sejumlah pangkalan udara dan stasiun radar Angkatan Udara Kerajaan (RAF) di Inggris Tenggara. Sayangnya, Luftwaffe Jerman tidak mampu mengalahkan Angkatan Udara Kerajaan.Pada akhir Oktober, Hitler menyadari bahwa superioritas udara untuk invasi Britania—Operasi Sea Lion—tidak dapat diraih, lalu ia melancarkan serangan udara malam terhadap kota-kota di Britania, termasuk London, Plymouth, dan Coventry.
Pada tanggal 27 September 1940, Pakta Tiga Pihak ditandatangani di Berlin oleh Saburō Kurusu dari Kekaisaran Jepang, Hitler, dan menteri luar negeri Italia Ciano,kemudian meluas hingga Hongaria, Rumania, dan Bulgaria, sehingga memperkuat kekuatan Poros. Upaya Hitler dalam mengintegrasikan Uni Soviet dengan blok anti-Britania gagal pasca pertemuan buntu antara Hitler dan Molotov di Berlin pada bulan November, kemudian ia meminta semua pihak bersiap untuk invasi besar-besaran ke Uni Soviet.
Pada musim semi 1941, aktivitas militer di Afrika Utara, Balkan, dan Timur Tengah mengalihkan Hitler dari rencananya di kawasan timur. Bulan Februari, pasukan Jerman tiba di Libya untuk memperkuat keberadaan pasukan Italia di sana. Bulan April, Hitler melancarkan invasi Yugoslavia, yang tidak lama kemudian diikuti dengan invasi Yunani.Bulan Mei, pasukan Jerman dikirim untuk membantu pasukan pemberontak Irak memerangi Britania dan menyerbu Kreta. Pada tanggal 23 Mei, Hitler mengeluarkan Surat Perintah Führer No. 30.
Menjelang kekalahan
Tanggal 22 Juni 1941, melawan pakta non-agresi Hitler–Stalin tahun 1939, 5,5 juta tentara Poros menyerbu Uni Soviet. Tujuan dari serangan berskala besar ini (Operasi Barbarossa) adalah penghancuran total Uni Soviet dan perebutan semua sumber daya alamnya untuk upaya agresi masa depan terhadap negara-negara Barat.Dalam invasi ini, Jerman berhasil mencaplok wilayah yang sangat luas, termasuk beberapa republik Baltik, Belarus, dan Ukraina Barat. Setelah keberhasilan Pertempuran Smolensk, Hitler memerintahkan Grup Angkatan Darat Tengah menghentikan lajunya ke Moskwa dan sementara mengalihkan grup Panzernya ke utara dan selatan untuk membantu pengepungan Leningrad dan Kiev. Keputusan Hitler ini menciptakan krisis besar di kalangan petinggi militer, karena para jenderal tidak setuju dengan perubahan target tersebut.Jeda yang diambil Hitler pada akhir musim panas memberikan Angkatan Darat Merah kesempatam memobilisasi cadangan-cadangan baru; sejarawan Russel Stolfi menganggap hal ini sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan kegagalan serangan Moskwa, yang baru dilanjutkan bulan Oktober 1941 dan berakhir dengan kegagalan besar pada bulan Desember.Pada tanggal 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor, Hawaii. Empat hari kemudian, Hitler secara resmi menyatakan perang melawan Amerika Serikat
Tanggal 18 Desember 1941, Himmler menanyai Hitler, "Apa yang perlu dilakukan terhadap kaum Yahudi Rusia?" Hitler menjawab, "als Partisanen auszurotten" ("musnahkan mereka sebagai partisan").Sejarawan Israel Yehuda Bauer berkomentar bahwa pernyataan tersebut bisa jadi tanda-tanda yang hampir bisa dikatakan para sejarawan sebagai perintah langsung dari Hitler untuk melaksanakan genosida saat Holocaust.
Pada akhir 1942, pasukan Jerman kalah dalam pertempuran El Alamein kedua, menggagalkan rencana Hitler merebut Terusan Suez dan Timur Tengah. Kelewat yakin atas kemampuan militernya sendiri pasca kemenangan awal tahun 1940, Hitler menjadi tidak percaya terhadap Komando Tinggi Angkatan Darat dan mulai ikut campur dalam militer dan perencanaan taktis dengan akibat yang menghancurkan.Pada bulan Februari 1943, penolakan Hitler yang berulang-ulang terhadap penarikan mereka dari Pertempuran Stalingrad mengakibatkan kehancuran total Angkatan Darat ke-6. Lebih dari 200.000 tentara Poros gugur dan 235.000 lainnya ditawan, hanya 6.000 di antaranya yang pulang ke Jerman setelah perang.Setelah itu, terjadi kekalahan mutlak pada Pertempuran Kursk.Pendapat militer Hitler mulai tidak jelas, dan posisi militer dan ekonomi Jerman ikut jatuh seiring memburuknya kesehatan Hitler. Kershaw dan sejarawan lain percaya Hitler mengalami penyakit Parkinson.
Pasca invasi Sekutu ke Sisilia tahun 1943, Mussolini digulingkan oleh Pietro Badoglio,yang menyerah kepada Sekutu. Sepanjang tahun 1943 dan 1944, Uni Soviet pelan-pelan memaksa pasukan Hitler mundur di sepanjang Front Timur. Tanggal 6 Juni 1944, pasukan Sekutu Barat mendarat di Perancis utara dalam salah satu operasi amfibi terbesar sepanjang sejarah, Operasi Overlord.Akibat serangkaian kemunduran besar yang dialami Angkatan Darat Jerman, banyak petingginya berkesimpulan bahwa kekalahan tak dapat dielakkan dan kesalahan perhitungan atau penolakan Hitler akan membawa perang ke dalam negeri dan menyebabkan Jerman hancur total.
Antara 1939 dan 1945, ada banyak rencana untuk membunuh Hitler, beberapa di antaranya berlanjut sampai tingkatan tertentu.Upaya paling terkenal justru berasal dari Jerman sendiri dan didorong oleh kemungkinan bahwa Jerman akan kalah perang.Pada Juli 1944, rencana 20 Juli, bagian dari Operasi Valkyrie, dijalankan. Claus von Stauffenberg meletakkan sebuah bom di salah satu bangunan markas Hitler, Wolf's Lair di Rastenburg. Hitler nyaris terbunuh karena seseorang tidak sengaja mendorong kopor bom tersebut ke belakang kaki meja konferensi yang tebal. Saat bom meledak, meja itu memantulkan ledakan menjauhi Hitler. Setelah itu, Hitler memerintahkan balas dendam yang kejam yang berujung pada eksekusi lebih dari 4.900 orang.
Seperti yang kita ketahui "Adolf Hitler" atau Sang pemimpin Nazi di Jerman sangat terkenal dengan kekejiannya terhadap orang-orang yg dibunuhnya, tetapi ini adalah sudut kisah yang jarang kita ketahui sebelumnya ,mari dibaca:
1. Prinsip Hitler mengenai Yahudi
Zionisme dan proses berdirinya negara Israel. Hitler telah melancarkan Holocaust untuk membasmi Yahudi karena beranggapan nantinya Yahudi akan menjerumuskan dunia.
2. Prinsip Hitler mengenai Islam
Hitler telah mempelajari sejarah kerajaan terdahulu dan umat yang lampau, dan dia telah menyatakan bahwa ada tiga peradaban yang terkuat yaitu Persia, Romawi dan Arab. Ketiganya telah menguasai dunia pada masa lalu.
Sementara Persia dan Romawi masih melanjutkan peradaban mereka hingga hari ini, namun Arab hanya bertengkar dengan sesamanya. Dia melihat ini sebagai satu masalah karena Arab akan merobohkan Peradaban Islam yang dia telah lihat begitu hebat pada masa lalu.
Karena dia merasa kagum pada Peradaban Islam, dia telah mencetak panduan mengenai Islam dan diedarkan kepada tentara Nazi sewaktu perang, walaupun kepada tentara yang non-Muslim.
Beliau juga memberi kesempatan tentara Jerman yang muslim untuk menunaikan sholat ketika masuk waktunya di manapun juga…bahkan tentara Jerman pernah sholat di Lapangan Berlin dan Hitler menunggu hingga mereka menyelesaikan sholat jamaah untuk menyampaikan pidatonya.
Hitler juga sering bertemu dengan para Ulama dan meminta pendapat mereka serta belajar dari mereka tentang agama dan kisah para sahabat dalam menyusun strategi…
Dia juga meminta para Syeh untuk mendampingi tentaranya dan mendoakan mereka yang non-muslim dan memberi semangat kepada tentara muslim untuk memerangi Yahudi…
1) Pengaruh Al-Quran di dalam ucapan Hitler.
Ketika tentara Nazi tiba di Moscow, Hitler berniat menyampaikan pidato. Dia memerintahkan para penasihatnya untuk mencari kata-kata pembukaan yang agung dari kitab suci, kata-kata ahli filsafat ataupun dari bait syair. Seorang sastrawan Iraq yang tanggal di Jerman memberi masukan ayat Al-Quran yang artinya : Telah dekat Hari Kiamat dan telah terbelah bulan…
Hitler merasa kagum dengan ayat ini dan menggunakannya sebagai kalimat pembukaan dan isi kandungan pidatonya. Memang para ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat tersebut bermakna keagungan, kekuatan dan arti yang mendalam.
Hal ini dinyatakan Hitler dalam bukunya Mein Kampf yang ditulis di penjara bahwa segala tindakannya berdasarkan Al-Quran khususnya tindakannya terhadap Yahudi.
2) Hitler bersumpah dengan nama Allah yang Maha Besar
Hitler telah memasukkan sumpah dengan nama Allah yang Maha Besar di dalam ikrar pimpinan tentaranya yang akan tamat belajar di Akademi tentara Jerman.
"Saya bersumpah dengan nama Allah (Tuhan) yang Maha Besar dan inilah sumpah suci saya, bahwa saya akan mematuhi semua perintah pimpinan tentara Jerman dan pemimpinnya Adolf Hitler, panglima tertinggi, bahwa saya akan selalu bersedia untuk mengorbankan nyawa saya kapanpun demi pemimpin saya"3) Hitler pantang meminum arak
Ketika dia gemetar saat keadaan pasukan Jerman sedang goncang dan berbahaya. Waktu itu para dokter memintanya meminum arak sebagai obat dan beliau menolak sambil berkata,” Bagaimana anda ingin menyuruh seseorang minum arak untuk pengobatan sedangkan dia seumur hidupnya tak pernah menyentuh arak?”
Ya, Hitler tidak pernah menyentuh arak sepanjang hayat…minuman kegemarannya adalah teh celup yang khas
Fakta sejarah Hitler memasok senjata ke soekarno
Sahabat dekat Presiden pertama Soekarno, Horst Henry Geerken,
mengungkapkan pemimpin NAZI Jerman, Adolf Hitler, pernah bekerja sama
dalam hal persenjataan. Hitler pada tahun 1940-an pernah mengirim
senjata lewat kapal selam. Henry menceritakan senjata-senjata tersebut
dikirim Hitler untuk Soekarno pada kurun waktu 1942 hingga 1945.
"Hitler pernah membantu kirim senjata dan alat-alat militer buatan Jerman untuk Soekarno. Senjata dikirim dengan menggunakan kapal selam. Senjata ini untuk membantu para pejuang PETA di Indonesia," ungkapnya.
Kisah pengiriman senjata dari Hitler untuk Soekarno diketahui tahun 1963. Kisah itu, kata pria kelahiran Jerman tahun 1933 tersebut, disampaikan langsung oleh Bung Karno.
"Soekarno bilang hal ini ke saya tahun 1963 hingga 1964, saat kita bertemu di Bali. Saat itu Bung Karno banyak bicara tentang politik," paparnya.
Senjata-senjata tersebut dikirim ke Jakarta, Surabaya, dan Sabang di Pulau Weh.
"Senjata-senjata ini dikirim langsung ke Indonesia dari Jerman lewat laut Atlantik, lewat Afrika, dengan menggunakan total 57 buah kapal selam," jelasnya.
Henry menegaskan, Hitler mau membantu Soekarno waktu itu karena tidak senang dengan kolonialisasi Belanda di Indonesia. Komunikasi antara Soekarno dan Hitler tidak dilakukan secara langsung, tetapi lewat perantara seorang warga Jerman yang tinggal di Indonesia.
"Waktu pengiriman senjata itu, Hitler (Jerman) sedang berperang dengan Belanda, waktu itu Belanda sedang jajah Indonesia. Jadi Soekarno minta tolong bantuan senjata kepada pemimpin NAZI Adolf Hitler lewat orang Jerman ini. Orang Jerman ini kini punya pabrik cokelat di Indonesia," jelas Henry.
Selain itu, Hitler juga kabur ke Indonesia setelah kalah perang di Jerman.
"Yang saya tahu, Hitler tidak mati di Jerman. Ia kabur ke Indonesia. Waktu kabur ke Indonesia, pelarian Hitler dilindungi oleh militer Jepang yang saat itu masih bercokol di Indonesia," tambahnya.
Kisah rahasia Adolf Hitler dan Soekarno ini, ujar Henry, akan diceritakan lebih jelas dalam buku baru yang sedang disusunnya. Buku kisah persahabatan Adolf Hitler dan Soekarno yang belum terungkap ke publik ini diharapkan akan selesai dan diluncurkan di Bali tahun ini. Untuk diketahui, Horst Henry Geerken lahir di Jerman dan kuliah tehnik di Jerman dan Amerika itu tiba pertama kali di Jakarta pada 1963 dan bekerja pada perusahaan telekomunikasi Jerman Telefunken. Henry yang memiliki hubungan persahabatan erat dengan Bung Karno itu kemudian menulis buku 'A Magic Gecko Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno'.
"Hitler pernah membantu kirim senjata dan alat-alat militer buatan Jerman untuk Soekarno. Senjata dikirim dengan menggunakan kapal selam. Senjata ini untuk membantu para pejuang PETA di Indonesia," ungkapnya.
Kisah pengiriman senjata dari Hitler untuk Soekarno diketahui tahun 1963. Kisah itu, kata pria kelahiran Jerman tahun 1933 tersebut, disampaikan langsung oleh Bung Karno.
"Soekarno bilang hal ini ke saya tahun 1963 hingga 1964, saat kita bertemu di Bali. Saat itu Bung Karno banyak bicara tentang politik," paparnya.
Senjata-senjata tersebut dikirim ke Jakarta, Surabaya, dan Sabang di Pulau Weh.
"Senjata-senjata ini dikirim langsung ke Indonesia dari Jerman lewat laut Atlantik, lewat Afrika, dengan menggunakan total 57 buah kapal selam," jelasnya.
Henry menegaskan, Hitler mau membantu Soekarno waktu itu karena tidak senang dengan kolonialisasi Belanda di Indonesia. Komunikasi antara Soekarno dan Hitler tidak dilakukan secara langsung, tetapi lewat perantara seorang warga Jerman yang tinggal di Indonesia.
"Waktu pengiriman senjata itu, Hitler (Jerman) sedang berperang dengan Belanda, waktu itu Belanda sedang jajah Indonesia. Jadi Soekarno minta tolong bantuan senjata kepada pemimpin NAZI Adolf Hitler lewat orang Jerman ini. Orang Jerman ini kini punya pabrik cokelat di Indonesia," jelas Henry.
Selain itu, Hitler juga kabur ke Indonesia setelah kalah perang di Jerman.
"Yang saya tahu, Hitler tidak mati di Jerman. Ia kabur ke Indonesia. Waktu kabur ke Indonesia, pelarian Hitler dilindungi oleh militer Jepang yang saat itu masih bercokol di Indonesia," tambahnya.
Kisah rahasia Adolf Hitler dan Soekarno ini, ujar Henry, akan diceritakan lebih jelas dalam buku baru yang sedang disusunnya. Buku kisah persahabatan Adolf Hitler dan Soekarno yang belum terungkap ke publik ini diharapkan akan selesai dan diluncurkan di Bali tahun ini. Untuk diketahui, Horst Henry Geerken lahir di Jerman dan kuliah tehnik di Jerman dan Amerika itu tiba pertama kali di Jakarta pada 1963 dan bekerja pada perusahaan telekomunikasi Jerman Telefunken. Henry yang memiliki hubungan persahabatan erat dengan Bung Karno itu kemudian menulis buku 'A Magic Gecko Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno'.
Semoga bisa menambah pengetahuan agan2, pelajari hal yg positif dan lupakan hal yg negatif :)
Sumber : wikipedia.com dan berbagai blog terima kasih :)